Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

IHH.....!!!!!

    Setelah selesai mengerjakan soal ulangan Seni Budaya , Aku langsung mengumpulkannya ke depan dan keluar ruangan untuk segera pulang . Dari kejauhan Aku mencari temanku , Dwi untuk pulang bersama .
 “ Dwii… “ teriakku . Dwi pun menghampiri ku.
“ Gimana , Wi ?? SBK sukses ?? “ Tanya ku pada Dwi.
“ Hmm… lumayan… susah banget tau “ Jawab Dwi
“ Iya… aku kira pelajaran SBK tuh gampang , tapi malah pulang “
“ Iya … trus mau pulang gak ? “
“ Ya udah .. Ayo !! lagian udah  siang gini , pengen cepet-cepet pulang “
   Aku dan Dwi berjalan keluar gerbang sekolah dan menyebrang rel kereta api untuk pulang menaiki Angkot. Aku dan Dwi lebih memilih angkot lewat niaga dari pada yang lewat baypass , karena di bypass itu suka macet. Aku pulang dengan Dwi saja . Karena yang lainnya sudah pulang duluan .
   Dalam perjalananku dari rumah ke Sekolah , Aku naik angkot dua kali . Jadi Aku dan Dwi berhentinya di
wHeaven . Ketika Aku dan Dwi turun dari angkot , ada segerombolan anak SMP , sepertinya itu anak SMP 2  yang hendak menyebrang juga .
   Aku dan Dwi langsung bergeser ke arah kanan , untuk menghindari mereka . Kita berdua nunggu sampai mereka nyebrang dan naik angkot. Soalnya Aku dan Dwi takut terhadap mereka. Aku tak sempat menghitung jumlah mereka ada berapa , karena Aku tak mau melihat wajah-wajah yang seperti itu . Tapi sekiranya mereka ada 10 orang.
  Ketika mereka sudah menyebrang , Aku dan Dwi tetap berdiri disana , menunggu sampai mereka naik angkot. Tiba-tiba dua di antara mereka datang menyebrang menghampiri ku dan Dwi. Dan Aku mengenal wajah salah satu dari mereka berdua.
“ Lah … itu mereka mau ngapain ?? kok malah nyebrang lagi ? “ ucap ku dalam hati.
“ Halimah .. kita nyebrang aja yuk “ ajak Dwi.
“ Ya udah.. ayo “  kata ku.
  Ketika menyebrang aku sempat melihat salah satu dari mereka yang sepertinya aku kenal. Dia pun menatapku dengan tatapan yang aneh dan sepertinya dia mengenal ku.
   Aku dan Dwi berdiri kira-kira jaraknya 6 meter dari arah kiri mereka. Dua orang yang tadi menyebrang menghampiri ku , menyebrang kembali ke arah ku dan Dwi . Aku terdiam sejenak dan berpikir mereka tu mau apa. Kemudian dua orang tadi berjalan mengmpiri ku dan Dwi . Aku dan Dwi takut , kenapa mereka datang menghampiri kita lagi.
  Aku dan Dwi berjalan untuk menghindari mereka , tetapi mereka terus saja mengikuti kita.
“ Neng..neng… “ Kata anak itu.
“ Aduh , Wi .. mereka mau ngapain ? kok kita di ikutin mulu … Aku takut , Wi “ Bisik ku kepada Dwi.
“ Aku juga gak tau , Hal . Sama aku juga takut “ Jawab Dwi.
“ Trus kita mau ngapain nih ?? “
“ Ya udah.. kita jalan aja terus… sampai mereka gak ngikutin kita.
   Dua orang itu terus memenggilku dengan kata  Neng . Aku semakin takut . Disana hanya ada Aku dan Dwi saja . Tak ada satu angkot pun yang lewat. Aku dan Dwi terus berjalan menelusuri trotoar . Ketika Aku dan Dwi hendak menyebrangi jalan Kereta , Aku sedikit tenang , karena ada Bapak-bapak yang jalan juga yang berlawanan arah  dengan ku. Tapi aku masih mendengar hentakan kaki mereka dan mereka memanggil Aku dan Dwi kembali.
“ Neng…neng… !!”
“ Dwi ! gimana nih ? “ tanyaku
“ ya udah terus jalan “
“ Tapi mereka mau ngapain ya ? soalnya tadi Aku liat mereka bawa sesuatu “
“ Iya gitu  ? “
“ Atau ada barang kita yang jatuh , trus mereka manggil-manggil kita , soalnya mau balikin barang kita yang jatuh “
“ Iya mungkin juga sih .. tapi gak mungkin ah … kan tas kita gak ke buka “
“ Iya juga sih.. “
“ Trus gimana nih .. ? “
“ Aku jadi deg-degkan deh , Wi . Perasaan Aku kenal dua orang dari mereka . Dan mereka itu turunnya di daerah Jamblang , sama kayak Aku . “
“ Wah.. Gimana dong .. ntar kamu pulang lewat mana ? “
“ Ya.. gak ada jalan lain , Aku pulang lewat Soto kudus ajah , naik becak “
    Aku dan Dwi terus berjalan melewati toko-toko. Dan Aku pun tidak mendengar teriakan itu lagi.
“ Dwi kayaknya mereka gak ngikutin kita lagi deh .. “
“ Hah…Iya.. “
“ Alhamdulillah.. “
“ Alhamdulilah…”
“ Mungkin mereka gak mau ngikutin kita lagi soalnya disini daerahnya ramai . “
“ iya… gak kayak tadi , sepi “
“ Trus kita mau gimana nih ? mau naik angkot atau nunggu mereka naik angkot ?”
“ Kita tunggu ajah mereka, untuk memastikan bahwa mereka gak bakal ngikutin kita lagi”
“ Ohh…Ya udah , Wi “
   Aku dan Dwi terus berjalan , dan ketika aku menengok ke belakang , Aku melihat sekelompok anak tadi berdiri di pintu angkot. Ketika mereka lewat , mereka meneriaki Aku dan Dwi . Tapi Aku dan Dwi berpura-pura tidak menedengar dan melihat mereka. Alhamdulillah , Aku lega mereka udah lewat dan pergi.
   Dengan nafas yang terengah-engah , Aku dan Dwi berjalan sampai Matahari . Sebenarnya Aku tidak menyangka kalau Aku berjalan cukup jauh. Mungkin karena tadi terburu-buru dengan perasaan takut , jadi tidak sadar kalau Aku sudah berjalan sampai Matahari.
   Beberapa menit kemudian , Aku dan Dwi segera menaiki angkot. Di angkot nafas ku masih terengah-engah dan deg-degkan semenjak peristiwa tadi. Aku bingung nanti jikalau Aku bertemu mereka di Jamblang , berarti Aku harus lewat Soto Kudus naik becak .
   Dan untungnya di Jamblang ada Devita dan juga Mutia . Aku tenang soalnya Aku pulang ada temannya. Hah.. hah… hah… Ketika sampai dirumah ternyata jantungku masih berdetak kencang. Supaya lebih tenang , Aku menceritakan peristiwa tadi ke Umi ku . Setelah kajadian itu , Aku dan Dwi gak berani pulang lewat heaven kalau cuman berdua pulangnya.

By : Halimatussadiyyaha

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar